Monday 7 October 2013

Kue Cubit

Sabtu kemarin pergi ke toko Melati di Passer Baroe (a.k.a Pasar Baru Jakpus). Selalu seneng pergi ke tempat ini karena banyak perabotan rumah yang bisa dibeli. Pas ngubek-ngubek, eh nemu wajan untuk bikin kue pukis. Harganya sekitar Rp. 67.000, bahannya tebel dan halus..jadinya beli deh.
Sesampainya di rumah sebenarnya udah gak sabar pengen ngejajal wajan baru ini, tapi setelah browsing resep kue pukis, kok pake ragi ya...duh, lagi dirumah eyang niy dan gak ada ragi-ragian. Yaah...ditunda dulu deh. Hari minggunya kepikiran Kue Cubit...browsing lagi dan yippeee...gak perlu pake Ragi dan bahannya simple.
Berikut bahannya:
·         150 gr tepung terigu
·         100 gr gula pasir
·         2 butir telur
·         100 ml susu cair
·         ½ sdt baking powder
Caranya tinggal aduk rata seluruh bahan....
·         Wajannya dipanasin dan dioleh margarine dulu,
·         setelah panas tuang adonan ¾ penuh.
·         Tutup wajannya, pake api kecil yaa....
·         setelah beberapa saat, buka dan liat permukaan adonan. Kalo udah mulai berbuih, silakan diberi topping yg disuka (keju atau meises),
·         abis itu dibalik satu-satu biar mateng atas bawah.
·         Tunggu beberapa saat, angkat kue..
·         Segera dioles mentega ke seluruh permukaan kue setelah diangkat ya...biar kuenya tetap lembut walo gak mau langsung dimakan.
Alhamdulillah karena bikinnya hari Minggu sore, pas anak-anak dan ponakan pada baru bangun tidur siang, kuenya langsung ludes dimakan. Cucok deh buat cemilan sore...gampang dan enak..
Gambarnya nunggu bikin lagi ya...(rencana mau bikin buat bekal mas Bin ke sekolah..)



Cheers,
Resti

Thursday 3 October 2013

Children's Learning Disability

Artikel ini saya peroleh dari situs www.babycenter.com karena saya memang subscribe emails dari website itu. Website ini memberikan informasi yang lengkap untuk setiap tahapan perkembangan, mulai baby masih dalam kandungan sampe gede. So it’s very recommended site for new parents like me.

Eh, back to topic...kemarin email yang masuk membahas tentang Children’s Learning Disablity dan membuat saya tertarik untuk klik link-nya dan baca lebih lanjut. Sebagai orangtua yang mengalami Learning Disability (menurut asesmen diri saya sendiri hehehhee...) dan saat ini punya anak-anak yang sedang dalam Golden Period  (1 – 5 tahun), saya ingin mengetahui tentang LD ini supaya saya bisa punya early awareness kalo anak saya menderita LD (mudah-mudahan gak Ya Allah...Aamiin..).

Pada permulaan artikel, Learning Disability dicontohkan dengan perilaku anak yang kalo dibacain cerita, dia ngerti siy...tapi ketika diberikan pertanyaan yang terkait cerita itu sesudahnya, dia akan kesulitan untuk menjawabnya. Atau, seorang anak yang hafal urutan alfabet (A, B, C,..Z), tapi ketika kita tunjukkan hurufnya satu per satu, dia kesulitan atau kebingungan mengenali huruf apa itu.

Katanya, anak dengan Learning Disability ini biasanya punya tingkat intelegensi yang normal atau di atas normal, namun memiliki kesulitan mengekspresikan pengetahuan mereka. Kerena inilah, gak jarang mereka ngalamin rasa frustrasi, kesal / marah (anger), tingkat self-esteem yang rendah, bahkaaan...bisa sampe depresi...(duh!)
Learning Disability ini dibagi menjadi 3 Jenis:
1.       Speech or languae Learning Disability
2.       Reading, Writing, Math Skills Disability
3.       Coordination, motor skills or memory
Beberapa tanda awal yang perlu diperhatikan untuk mengidentifikasi apakah anak kita mengalami Learning Disability:
1.       Terlambat bicara
2.       Masalah pada pengucapan (pronounciation problem)
3.       Sulit belajar kata-kata baru
4.       Sulit belajar membaca
5.       Bermasalah dalam belajar angka, alfabet, nama-nama hari dalam seminggu, atau warna dan bentuk
6.       Tingkat konsentrasi yang lemah
7.       Sulit mengikuti perintah
8.       Kesulitan dalam memegang crayon atau pensil
9.       Kesulitan dalam mengancingkan baju, mengikat atau pasang resleting (zipping)
Sebagai orangtua, seriiing banget kita parno yeee ...maksudnya, takut kalo anak kita kurang begini-begitu, sehingga pas baca beberapa tanda di atas, mikir sendiri dalam hati “duh no. 2 iya, no. 4 iya, no. 6 iya...waduh, apakah berarti.....”

Huaaaa...jangan parno  dulu aaah Mom or Dad, untuk mendiagnosa seorang anak menderita Learning Disability atau tidak, gak sesederhana itu....perlu pengujian dan pengamatan dari seorang ahli perkembangan anak (psikolog anak misalnya). Lagipula, menurut tokoh yang namanya pak Liebman, Learning Disability belum bisa didiagnosa secara kuat sampai si anak duduk di kelas tiga.

Jadi, waspada boleeeh...tapii gak pake berlebihan juga kali yaa... J

Oya, Learning Disabilty itu sifatnya permanen. Oleh karena itu, sebagai orangtua kita harus memberikan dukungan dan mendampingi buah hati dengan pengalaman belajar yang positif. Akan lebih baik bila orangtua fokus pada kelebihan-kelebihan yang dialami sang buah hati.

Karena gak jarang anak yang menderita Learning Disability ini memiliki self-esteem yang rendah (gak pede dan menilai dirinya terlalu rendah), orangtua perlu memberikan dorongan terhadap skills dan minat yang dimiliki buah hati tercinta. Selain dorongan, 2 hal penting lainnya adalah Cinta (Kasih Sayang) dan Kesabaran. In Shaa Allah ya bun...namanya orangtua, kita pasti cintaaaa banget sama anak-anak kita dan tentunya mau memberikan kesabaran extra buat mereka.

Naah, selain dukungan itu...ada baiknya orangtua juga cari ahli yang punya ilmu dan kemampuan yang bisa menolong buah hati kita...kalo diperlukan, ikut juga dalam konseling psikologis.

Oceh deh...sekian ringkasan artikel yang saya baca. Gak lengkap memang (kalo mau lengkap, silakan meluncur ke web-nya atau cari sumber-sumber lain ya...). Saya menuliskan ini sebenarnya untuk saya, karena topik ini menarik untuk saya dan saya tulis di blog untuk memudahkan saya membacanya J

Cheers,
Resti

Monday 16 September 2013

Birthday Cake Gagal

Jadiii...ceritanya hari ini (16 September 2013) saya ulang tahun....Kemarin, sepulang abah dan mas Bintang dari Cirebon, langsung pergi ke toko kue di Alam Sutera untuk beli Birthday Cake. Rencananya siiyyy....mau bikin Birthday surprise buat uminya. Tapi apa daya.....begitu sampe rumah, mas Bin sudah teriak-teriak dari dalam mobil, "Umii....umii...itu tuh, ada kue Ulang Tahun..." hahahahahaa....

Saking excited-nya mas Bintang sama kue ulang tahun itu, akhirnya bikin acara tiup lilin, nyanyi Happy Birthday dan potong kue jadi dilakukan malam itu juga (15 September 2013). Yaaah....gapapa deh ya mas...toh ngerayainnya juga cuma kita ber4 dan umi juga gak muda lagi untuk ngerayain hari ulang tahun. Jadi, sebenernya perayaan itu cuma buat mas Bintang happy aja hehehehee....

Tiup lilin done...gak sabaar pengen makan kue ultah yang dibeli abah. Kue ini udah diyakini ueenaaak...Red Velvet Cake buatannya The Har****. Nyuumm...nyuuumm....yang ada dipikiran saya pas potong kuenya. Beberapa kali makan kue ini dan kue lainnya dari toko kue ini, gak pernah mengecewakan. Slruupp...

Gigitan besar langsung masuk ke dalam mulut. Eh....kok...hmm....ini mulut saya yang salah atauuuu...

Coba lagi deh...nyam...

Lho...kok...hmmm...apa yang salah ya...kok rasanya agak aneh, gak seenak biasa...

Tanya ke abah, "abah, rasa kuenya aneh gak?"

"iya mi, kok pahit ya.."

Saya ambil sedikit crumble-nya yang warna merah di kue yang masih utuh, jauh dari potongan pertama. Hmmm...kok rasanya bitter di lidah ya...kenapa agak tercium, bau minyak tanah (meskipun gak tau juga itu bener bau minyak tanah or gak, tapi yang pasti pahit di mulut).

Gak percaya ah, masa siy kue hasil toko sebesar itu gagal begini....cicip lagi...bleh....iya bener ah, kuenya agak pahit di lidah dan after taste-nya gak banget. Potongan kue itu pun gak abis dan masuk ke tempat sampah, gak tega sama mulut dan perut rasanya.

Sisa kue yang masih besar Saya simpan di kulkas. Saya mau telepon toko kuenya ah...ngasih feedback soal kuenya yang terasa jauuuh beda dari biasanya. Toko kue sebesar dan terkenal gitu sayang banget kalo harus jelek namanya karena kualitasnya gak terjaga.

Dialling 021-531*****....lamaaa sekali dan di percobaan kesekian kali baru akhirnya telepon itu diangkat.
Saya jelaskan ke si mbak penerima telepon tentang "insiden" kue Red Velvet yang baru aja di beli sore itu (jam 4an). Si mbak bilang akan konfirmasi ke atasannya dan akan hubungi kembali.

Sejam setengah kemudian akhirnya mereka menghubungi kembali. Kali ini seorang pria yang bicara. Mungkin level jabatannya lebih tinggi dari si mbak penerima telepon sebelumnya. Dia bilang udah melakukan pengecekan terhadap semua kue yang ada di toko dan tidak ada yang bermasalah. Dia minta saya mengantarkan saja kue yang saya beli itu ke toko.

Karena itu sudah malam, mas Bintang dan abah baru aja pulang dari Cirebon (capek pastinya...), saya masih kurang sehat (flu berat melanda), dan malam itu sudah mendekati jam tidurnya Kayla, saya bilang "maaf mas, saya tidak bisa ke toko. Silakan saja toko yang ambil ke rumah saya". Mas dari toko itu bilang akan koordinasi dulu dan telepon saya kembali. "Okey", I said. Buat saya, feel free aja untuk ambil kuenya, toh itu kue gak akan masuk ke dalam mulut dan perut kami. Hanya akan masuk ke tong sampah.

Sekitar 20-30 menit kemudian, toko itu telepon lagi. Si mas dari toko kembali mengulangi tentang dirinya yang sudah mencicipi seluruh kue di toko yang tidak bermasalah...bla..bla.."iya, tadi juga sudah bilang begitu kan?!", potong saya dengan agak emosi. Ya...saya sudah tau dari penjelasan sebelumnya kalo di toko, semua kuenya gak bermasalah. Tapi kue yang ada di rumah saya, itu bener bermasalah. Wong saya sempet cicip lagi kok setelah si mas itu telepon (karena gak yakin juga...). Dan betul....lidah saya kembali merasakan pahit dan bau yang agak aneh.

Si mas itu bilang kalo pihak toko gak bisa ambil kuenya karena semua delivery man-nya lagi beredar. Saya siy percaya aja deh, hanya yang ada dipikiran saya adalah, pihak toko kue emang gak niat ambil kuenya karena sedari awal tidak ada sedikitpun menanyakan alamat rumah kami. Sebenernya jarak toko dengan rumah juga gak jauh-jauh amat kok...Toko di Alam Sutera, rumah saya di BSD City.

Mas dari toko itu mengatakan, untuk ke depannya guna mengantisipasi ketidakpuasan seperti ini, silakan menghubungi dia apabila saya ingin pesan kue. Saya dengan tegas bilang "Oh, kalau saya siy pengalaman ini untuk pelajaran mas. Saya tidak akan beli kue lagi di sana"

Yang bikin emosi sebenernya bukan masalah kuenya. Produk gagal itu pasti aja ada di dalam setiap proses produksi, meskipun peluangnya hanya sekian persen (kecil sekali). Yang saya sedikit sesalkan adalah pelayanan dari toko kue itu. Dari lamanya waktu untuk merespon dan respon yang diberikan, saya merasa tidak ditanggapi dengan serius. Well, siapa juga siy saya....kehilangan satu customer seperti saya mungkin tidak akan menjadi masalah besar untuk toko kue sebesar itu ya...

Well, pengalaman ini siy buat pelajaran saya aja...pelajaran ke depannya gak beli di toko kue itu lagi... :) pelajaran untuk diri sendiri biar lebih giat belajar bikin kuenya...Jadi kalo ada keluarga yang ulang tahun, kuenya mending bikin sendiri dari bahan-bahan yang alami dan aman...hehehehee.....

 




Macaroni Kukus Ayam

Sejak mas Bintang resmi jadi siswa Kelompok Bermain di Raudhah BSD, umi jadi sibuk putar otak tiap hari Senin, Selasa dan Kamis untuk nyiapin sarapan sekaligus bekal sekolah mas. Soalnya mas Bintang udah dijemput jam 7 pagi, walopun sebenernya sekolah start jam 8 pagi (gak sempet sarapan di rumah...)

Nah ini ada resep macaroni kukus ayam yang bisa buat bekal mas Bintang :
  • 70gr macaroni elbow, rebus s.d matang, tiriskan 
  • 2 butir telur Keju parut sesukanya :) 
  • Garam, gula, pala bubuk 
  • 150ml susu cair 
  • Kurleb 50gr ayam cincang 
  • Segenggam jagung pipilan
Caranya:
  • Kocok telur dg garam, gula, pala bubuk 
  • Masukkan susu perlahan, kocok rata 
  • Masukkan ayam cincang, jagung pipilan s.d rata 
  • Masukkan macaroni dan keju parut, aduk rata 
  • Masukkan adonan ke alumunium foil, 
  • masukkan ke kukusan yg udah dipanaskan terlebih dahulu 
  • Kukus kurleb 25menit s.d matang

Wednesday 31 July 2013

Bye Mama...Thank You and Love You Always...


19 Juli 2013

Adalah hari tersedih dalam hidupku. Di hari ke 10 bulan Ramadhan 1434. Mama tercinta pergi untuk selamanya. Kepergian yang begitu cepat karena 2 hari sebelumnya kami masih mendengar tawanya saat beliau mendengar tingkah polah Bintang.

Oh mama, maafkan anakmu ini yg tidak sempat berjumpa denganmu untuk terakhir kalinya. Aku rindu pelukan hangatmu dan aroma tubuhmu yang selalu dapat menenangkan aku.

Aku ingat saat aku SD dulu, saat kau harus melaksanakan tugas kantor, menempuh pendidikan di Bandung selama 1 bulan lamanya. Aku begitu merindumu sampai aku tak rela membiarkan daster bekas pakai dirimu dicuci. Di daster itu aromamu begitu lekat. Aroma yg begitu lekat sejak aku baru dilahirkan. Setiap kali aku menciumnya, rasa nyaman dan aman langsung menyelimuti diriku. Itulah sebabnya dastermu selalu menemaniku saat tidur dan tiap kali aku rindu. Tak jarang pula daster itu bermandikan air mata rinduku.

Aku juga ingat saat kau harus dirawat di rumah sakit, saat aku duduk di bangku SMP. Begitu mengetahui dirimu tidak pulang ke rumah krn harus menjalani operasi di rumah sakit, hatiku begitu hancur. Airmataku berderai tak bisa aku kendalikan. Aku takut mama...aku takut sesuatu terjadi padamu dan aku tak bisa bertemu denganmu kembali. Aku takut kehilanganmu mama...

Tapi kau sungguh perempuan yg kuat. Kau kembali pulih dan menemani hari-hariku. Kembali memberikan pelukan hangat dan ciuman untuk putri nakalmu ini.

Dirimu dengan sifat keibuanmu tak pernah lelah untuk mendidik aku menjadi seorang perempuan yg baik, perempuan yg nantinya akan bertindak sebagai istri dan ibu. Mungkin itulah sebabnya kau selalu cerewet mengingatkan aku untuk belajar memasak serta belajar mengurus rumah seperti menyapu, mengepel lantai, mencuci dan menyetrika dan aktifitas rumah tangga lainnya.

Maafkan aku mama karena aku bukan putri yg mudah diberi tahu. Aku dengan sifat keras kepala ku seringkali membuatmu kecewa. Aku seringkali menyangkal apa yg kau suruh. Semakin kuat kau menyuruhku, semakin keras aku mengabaikannya.

Maafkan aku mama karena aku masih jauh dari figur seorang putri yang berbakti. Aku ingat saat aku kecil dulu, bagaimana kau sempat meneteskan air matamu saat aku menolak permintaanmu untuk sekedar memijat tubuhmu yang sudah lelah bekerja karena memenuhi kebutuhanku. Kau memberikan aku penjelasan dan pengertian dengan lembut bahwa kau tak pernah lelah saat dulu mengandung dan membesarkan aku, bahwa yang kau butuhkan saat itu hanyalah bantuan kecil untuk aku mengilangkan sedikit kepenatanmu. Seketika itu aku menangis dan meminta maafmu. Sejak itu aku berusaha untuk tidak mengecewakanmu, meskipun aku tahu aku tidak berhasil sepenuhnya.

Aku tahu, aku banyak sekali mengecewakanmu mama...Meskipun begitu, kau jarang sekali memperlihatkan rasa kecewamu padaku. Aku yakin pasti kau seringkali harus mengelus dada, dan menahan diri. Mungkin, kau pun tak jarang menitikkan air mata kekecewaan itu, tapi kau tak pernah memperlihatkannya kepadaku. Kau malah hadir sebagai sosok yang selalu menerima segala kekurangajaran anakmu ini dengan segala kesabaranmu. Kau selalu hadir sebagai seorang ibu yang selalu siap menyediakan setumpuk kasih sayang serta rasa aman dan nyaman untuk anakmu.

Mama, kau adalah contoh seorang istri dan ibu yang sempurna. Dibalik semua ketidaksempurnaanmu, kau sempurna di mataku. Kau melayani semua kebutuhan papa dengan baik. Kau menahan diri dari segala emosi yang muncul saat mengalami kekecewaan. Kau memperlakukan keluarga papa layaknya keluargamu sendiri. Kau ajari aku untuk melakukan yg sama. Melayani suami dengan baik dan memperlakukan keluarga suami dg hormat dan penuh kasih.

Mama, sebagai ibu kau begitu luar biasa. Bagaimana dirimu menahan keinginan agar dapat membahagiakan anakmu. Kau penuhi segala kebutuhan kami, fisik dan psikis. Kau selalu limpahi kami dg kasih sayang yg tak jarang kami terima begitu saja, taken for granted.

Mama...beribu berjuta kata yang aku coba untai untuk menggambarkan kebaikanmu tak akan pernah cukup. Kau selalu ada untuk ku mama, tapi aku, putrimu malah seringkali tak ada saat kau butuh.

Aku sangat ingat wajahmu dan tatapan matamu yang menyemangatiku saat proses kelahiran putra pertamaku, Bintang Fatih Al Ghazi, yang berlangsung cukup panjang. Kehadiranmu dan genggaman tanganmu disamping kasur bersalin, menambah tenaga untukku. Kau hadir mendampingi aku, rela untuk berdiri disampingku sejak pukul 14.00 sampai 20.00 (6 jam, Ma...). Doa yang tak pernah putus dari mulutmu mempermudah semua proses yang harus aku lewati. Mama...

Aku ingat bagaimana kau tak pernah lupa membaca Al-Fatihah setiap kali kau ingat anakmu sedang akan menghadapi berbagai peristiwa penting. Berkat doamu selama inilah aku dapat menjadi sosok diriku yang sekarang. Aku bisa berhasil menempuh pendidikan dengan baik, mendapatkan pekerjaan yang layak, pasangan yang baik, melahirkan anak-anak yang sehat dan cerdas dan hidup dengan nyaman dan layak saat ini juga tentu atas doamu, Mama...

Maafkan aku mama karena aku justru seringkali tak hadir saat kau membutuhkan aku. Malah, aku sering membuatmu khawatir dengan tidak memberikan kabar kepadamu. Aku anggap kau seperti diriku yang mudah lupa padamu. Padahal kau tak pernah bisa melepaskan bayangan anak-anakmu dari pikiran dan hatimu.

Mama, sekarang kau sudah tiada. Aku tak akan pernah bisa lagi memberikan bantuan yang kau butuhkan (yang tak pernah lagi kau sampaikan sejak aku menikah) ataupun membelikanmu barang-barang indah (yang tak pernah kau minta). Hanya doa yang bisa aku kirimkan untukmu Mama...

Mama, aku akan berusaha sekuat tenaga untuk menjalankan perintahNya agar aku dapat tergolong sebagai anak shaleh. Allah sudah berjanji bahwa doa anak shaleh akan Dia terima. Aku ingin bisa selalu mendoakanmu mama. Sebagaimana kau selalu mendoakan aku sepanjang hidupmu.
I love u mama, I always will...


*peluk hangat dan kecup jauh dariku untukmu, Mama..*



Thursday 30 May 2013

Nugget Ikan

lagi tak bisa banyak berkata-kata...langsung aja ke bahan-bahan yuuuks...cusss...
  • 1 buah fillet ikan Dory (yang ternyata bukan Dory sebenarnya, melainkan ikan patin bernama latin Pangasius Sp) --> kl ditimbang beratnya sekitar 100gr, cincang
  • 1 buah wortel lokal ukuran sedang (25 gr), diparut
  • Keju parut secukupnya
  • 3 sdm oatmeal
  • 1 butir telur
  • 2 sdm oatmeal untuk baluran
caranya:
  • capur rata semua baha, kecuali oatmeal untuk baluran
  • bentuk sesuai selera
  • gulingkan di atas oatmeal sampai seluruh permukaan terlindungi
  • kukus kurleb 20 menit
  • dinginkan, masukkan ke plastik dan simpan di freezer untuk stok...kalo mau dikonsumsi, goreng di minyak panas sampe kuning keemasan.
Niatnya ini bukin untuk my Baby Kayla (10 bulan) dan mas Bintang (2,5y)...ternyata emak dan bapaknya doyaaan... hehehehee...

Wednesday 15 May 2013

Oatmeal Banana Raisin Muffin

Saya sukaaaa sekali mengolah Oatmeal. Selain karena rasa penasaran (dulu saya gak suka oatmeal karena rasanya yang hambar), juga karena suami saya doyan banget sama olahan oatmeal.

Kemarin nyoba modif adonan Fudgy Oatmeal Brownies karena bosen sama rasa coklat dan inget di kulkas ada 1 buah pisang Cavendish yang udah beberapa hari (sisa hasil ngejarah snack rapat heheheee...), jadilah isengnya muncul.

berhubung saya lagi malas sekali ngotorin banyak perabotan, oatmeal gak pake saya grinder, langsung masukin aa...untuk lebih jelas dan sebagai bahan contekan kalo saya mo bikin lagi, berikut bahan-bahannya:

  • 100 gr Quaker's Oat yang merah
  • 120 gr mentega (campuran antara Orchid Butter dan Blue Band margarine)
  • 70 gr gula palem (bisa dikurangi kalo pisang sudah maniss dan gak terlalu suka maniss)
  • 1 butir telur kocok lepas
  • 1/4 sdt garam
  • 1 buah pisang ambon yang ukurannya besar (kurleb 100gr), lumatkan dengan garpu
  • segenggam kismis dicincang kasar
Caranya:
  • Panaskan Happy Call dengan api kecil. Saya lakukan ini sebelum melakukan yang lain, agar pas bahan selesai dicampur, Happy Call sudah siap untuk memanggang.
  • Panaskan mentega dengan panci yang agak besar. Gak usah sampai mendidih, hanya sampai menteganya lumer saja.
  • Masukkan gula, aduk sampai larut dan agak dingin.
  • Masukkan telur, kocok dengan spatula kayu (do with whatever u like)
  • Masukkan oatmeal, aduk rata, masukkan garam
  • Masukkan pisang. Kalau mau halus, silakan haluskan dengan food processor. Berhubung saya lagi males dan emang suka ada tekstur pisang yang bisa digigit secara gak sengaja, maka saya cukup lumatkan dengan garpu dan gak terlalu halus.
  • Masukkan kismis cincang, aduk rata
  • Masukkan kedalam cetakan. Kemarin baru habis belu cetakan silicone yg kecil-kecil...Saya masukkan adonan kedalam cetakan tersebut, cetakannya saya masukkan lagi ke dalam loyang persegi agar panasnya gak langsung nempel ke cetakan silicone. 
  • Masukkan ke Happy Call, panggang kurleb 25 menit.

Hasilnya enaak...lembut, manis dan ada yang digigit-gigit..

Bintang, Kayla, Abah dan saya suka...

selamat mencoba ya...

ps: gambar menyusul yaaa...


Cheers,

Monday 8 April 2013

Pampis Ikan Tongkol

 
 
Masakan yang satu ini bikin makan susah berhenti....buatnya di akhir pekan, bisa untuk stok selama beberapa hari ke depan (yeah right,,,hehehehe...)

Kalo di catatan sebelumnya saya tampilkan gambar setelah resep, kali ini gambarnya duluan deeh...


Well okey, gambarnya memang jauuuh dari kata mengundang air liur ya...tapi rasanya, bener deh enaak...hehehee....

Ini dia bahan-bahan dan caranya:

  • Ikan Tongkol 1 buah, bersihkan, beri air perasan jeruk nipis, garam dan kukus sekitar 30 menit sampai matang
  • Setelah matang, suwir-suwir dan pisahkan dari tulang/duri

Haluskan:
  • 7 siung bawang merah
  • 5 siung bawang putih
  • Kunyit seruas jari
  • Jahe, kira-kira 3 cm
  • 2 batang serai, bagian putihnya saja
  • Cabai keriting + rawit (berhubung saya maunya praktis, jadi saya pakai 1 plastik cabe giling yang beli di tukang sayur langganan hehehehe...) --> level pedas silakan disesuaikan dengan selera ya....kalo saya dan keluarga level pedesnya mungkin sekitar level 3 - 5 (standar..??) :p
Iris Tipis:
  • 1 lembar daun pandan
  • 5 lembar daun jeruk
  • 2 batang daun bawang
Bumbu lain : 2 sdt Garam + 1 1/2 sdt Gula (silakan disesuaikan sendiri yaa...)

Cara :
  • Panaskan minyak goreng, tumis bumbu halus sampai harum dan matang
  • Masukkan daun pandan dan daun jeruk yang sudah diiris tipis
  • Masukan ikan tongkol yang sudah disuwir-suwir. Beri garam + gula (campuran ini sudah bisa menggantikan penggunaan MSG).
  • Setelah tercampur rata, masukkan daun bawang. Aduk rata sampai agak layu, matikan kompor dan sajikan

Silakan dinikmati dengan sepiring nasi hangat atauuu....

siapkan Nori di atas sushi maki (gulungan sushi), tuang nasi di atasnya, tuang pampis, gulung...potong-potong dan sajikan dengan Soyu, jadi deh Fusion Sushi heheheee....cara ini cuma suka-sukanya keluarga kami saja... :)



Okey, silakan dicoba yaaa....


Cheers,


Monday 1 April 2013

Mie Ayam Ampela Jamur

Welcoming April with new blogpost..

Minggu kemarin nyoba bikin Mie Ayam, makanan kesukaan abahnya BiLa. Biasanya kalo pengen makan mie ayam enak, kami belinya di Mie Bangka Granada Square BSD atau bela-belain mampir ke Mie Ayam Simpruk (belakang Pertamina Learning Center) kalo pas lagi mau ke rumah eyang di Pondok Kopi Jakarta Timur.

Sekilas review tentang 2 tempat Mie Ayam ini ya..

Mie Bangka Granada Square BSD :

Mie disini bentuknya bulat keciil dan cita rasanya guriih...ayam untuk topping mie-nya adalah ayam cincang tumis putih (maksudnya bukan saus coklat gitu..), disajikan bersama semangkuk kecil air kaldu (gak berasa kaldu siy) dan bakso serta pangsit rebus (sesuai pesanan). Diberikan taburan daun bawang juga. Enaaaak karena rasanya gak macam-macam.

Mie Ayam Simpruk :

Udah langganan mie ayam ini dari 2-3 tahunan yang lalu, karena lokasinya yang deket kantor. Sewaktu masih di rumah eyang di Pondok Kopi, saya dan abahnya BiLa menggunakan mobil untuk menuju kantor. Sebelum nyampe kantor saya, kami biasanya nangkring dulu di tempat mie ayam ini untuk sarapan (huaa...sarapan yang berat sekali yah...hehehhee...).

Mie ayam yang disajikan disini seperti layaknya mie ayam kampung dengan saus ayam saus caklat. Rasanya gurih dan pas. Oya, sebagaimana layaknya mie ayam kampung, maka di tempat ini mie ayam tidak disajikan bersama semangkuk air kaldu atau pangsit rebus. Selain ayam, topping tambahan lainnya adalah taburan daun bawang dan 3 buah bakso kecil.

Biarpun lokasinya di trotoar belakang Pertamina Learning Center, deket selokan besar, tapi teteeeep aja banyak yang beli...Dari yang pake sepeda sampe pake mobil BMW dan Merci. Pokoknya enaklah...

Naaah, berhubung minggu ini saya ingin membahagiakan suami tercinta, jadilah praktek bikin mie ayam sendiri. Ternyata jadinya ENAAAAKK....gak kalah lah sama kedua tempat mie ayam di atas. Tapi, buatan saya ini lebih mirip Mie Ayam simpruk dengan ayam saus coklat (beda gaya saya mie bangka).


Ini dia resepnya...

Mie :
  • Mie basah (beli Mie yg untuk mie ayam di Giant, di bagian lemari pendingin dekat tofu dan bandeng)
  • 1 sdt olive oil + 1  sdt minyak wijen + beberapa tetes kecap asin
  • Mie direbus bersama sawi ijo (caisim), angkat, masukkan ke dalam mangkok yang sudah diberi campuran minyak, aduk rata
  • Mie direbus dadakan saja kalo topping ayam sudah siap dan sudah akan dimakan
  • Dapat diberi taburan daun bawang bila suka
Topping Ayam :
  • 7 siung bawang merah, iris halus
  • 5 siung bawang putih, keprek & cincang
  • 1 buah bawang bombay yang keciiil, cincang
  • 300 gr fillet ayam (potong kotak kecil)
  • 4 buah Ampela Ayam, potong kecil
  • Sekitar 200 gr jamur kancing (gak tau ukuran pastinya karena dikira-kira aja), belah 2 atau 4 sesuai ukuran selera
  • Kecap manis (saya pake cap Bango)
  • Saus tiram (saya pake ABC)
  • sedikit minyak wijen
  • 1 ruas jari jahe, iris
  • 1 batang serai (ambil putihnya, keprek)
  • Gula
  • Garam
  • Lada/Merica
  • Air Kaldu / air biasa (duh, saya gak menakar terlebih dahulu...dikiri-kira...mungkin sekitar 500cc)
  • Tepung maizena, cairkan dengan sedikit air
Cara:
  • Tumis bawang bersaudara (putih, merah, bombang) sampai harum
  • Masukan ayam dan ampela sampai berubah warna
  • Masukkan jahe dan serai
  • Tambah minyak wijen beberapa tetes saja (jangan terlalu banyak karena aroma wijen yang terlalu kuat malah akan mengganggu hasil akhirnya)
  • Masukan air kaldu
  • Tambah kecap (lagi-lagi ini pake takaran perasaan...tuang saja sampe mendapat warna yang diinginkan)
  • Tambahkan saus tiram (takar kira-kira, gak sebanyak kecap manis)
  • Masukan jamur
  • Beri Gula, Garam dan Merica sesuai selera (diicip aja biar pas hehehee..)
  • Masak sampai semua matang, air agak menyusut.
  • Hati-hati dengan ampela ya...karena kalau kurang matang atau terlalu matang dia alot/liat/keras
  • Sesaat sebelum mematikan kompor, kentalkan dengan larutan maizena sesuai selera.
Siap disajikan....

Berikut tampilannya:



Caisimnya bersembunyi di bawah dan saya gak pake taburan daun bawang karena gak doyan...

Rasanya enak dan mantap...namun lebih mantab lagi seandainya saja ada pangsit goreng sebagai pendamping...

Penambahan saos dan sambal sesuai selera saja ya...


Semoga bermanfaat dan silakan dicoba...



Cheers,




Wednesday 13 March 2013

Sambel Terasii...

Kemarin baru aja ngasih tau Abahnya BiLa (BIntang & kayLA) kalo saya udah punya blog...pas dia lihat, dia request "masukin dong resep sambel terasinya..". Sambel terasi ini emang jagonya bikin Abah BiLa makan banyaak...

Hadeuuuh Abaah...samber terasi mah basic bangeets, semua orang juga bisa buatnya dan malah rasanya lebih enak daripada buatan umii..

Tapi, dipikir-pikir, mungkin aja blog ini masih ada saat Kayla beranjak dewasa nanti, saat dia memutuskan untuk belajar masak seperti umi-nya ini. Duluu..saya seringkali disuruh belajar masak oleh mama, tapi gak pernah mau (dasar bandel yaah... :p) sampe akhirnya menikah. Baru bisa bikin sambel terasi ya pas sudah menikah ini, mengingat suami tercinta doyan banget sama sambel...

Baeeeklah, tanpa berpanjang lebar, here goes the recipe:
  • 7 buah cabe rawit (3 yg merah gendut pedess + 4 yg ijo) --> buat yang suka pedes silakan ditambah sendiri yaaa...
  • 1-2 siung bawang merah
  • Terasi
  • Gula (pake gula merah lebih maknyus rasanya)
  • Garam
  • Ulek rata dan agak halus
  • Tomat (secukupnya aja, kalo suka agak berair bisa pake 1 buah; bisa juga pake tomat ijo agar rasanya lebih segeerr..)
  • Terakhir kasih perasan jeruk nipis... (ini sangat optional dan tergantung dari lauk yang disajikan)
  • Sambal terasi is ready to served

PS:
mengingat resep ini sangaaaat basic dan sebagian besar orang sudah sangat jago dalam membuat sambal, resep ini khusus saya didedikasikan untuk anak gadis saya kelak dan bagi para pemula yang belum pernah membuat sambal sebelumnya :)



Cheers,


Monday 11 March 2013

VeryMe Smoothie Foundation

Kali ini saya mau share tentang Foundation dari Oriflame, yaitu Very Me Smoothie Foundation..

Awalnya saya tidak terlalu tertarik untuk membeli produk Oriflame dari lini "Very Me" karena asumsi saya pikir kurang ok...Well, lain kali jangan mudah berasumsi ya, Restii....karena asumsi kamu kali ini SALAH BANGET...

Saya tertarik beli produk ini di Catalog Maret 2013 karena harganya lagi turun 50%....Begitu coba diaplikasikan, ternyata foundation ini lembut dan ringan di kulit...Wajar lah, karena foundation ini mengandung bahan alami ekstrak yoghurt dan berry. Bahan alami ini juga bikin wanginya enaak... Dipakai seharian pun rasanya tetap nyaman. So for me, it is verrry RECOMMENDED!

Untuk detail produknya silakan liat di website Oriflame ini yaaa...dan berikut penampakan produknya:



Hope it helps yaaa...



Cheers,

Fudgy Oatmeal Muffin

Sekarang  share resep Oatmeal Muffin yang buat orang dewasa yaah...karena pake garam dan gulaa...

Resep ini bukan buatan saya lho...Resep ini dari mbak Yunita dan saya dapet dari hasil browsing di sini.

Berikut saya tuliskan kembali bahan dan caranya:
  • 115 gram butter  (saya pake campuran butter dan margarine)
  • 30 gram coklat bubuk (saya pake merk Van Houten)
  • 200 gram gula pasir
  • 1 btr telur
  • 1 sdt vanila bubuk (saya gak pake)
  • 90 gram quick oatmeal diblender jadi halus
  • 1/4 sdt garam
  • 100 grm chocochip (saya gak pake)
Cara membuat:
  1. Panaskan oven & olesi cetakan muffin dg margarin & diberi kertas roti (langkah ini saya ganti dengan memanaskan kukusan...karena gak punya oven dan memoles cetakan muffin dengan mentega dan terigu karena tak punya kertas roti)
  2. Lelehkan butter, masukkan coklat bubuk, aduk rata
  3. Masukkan gula, aduk rata ( ku mixer dengan speed rendah biar gula cpt halus) --> saya kocok manual (derita tak punya mixer...T_T), to make it easier, gulanya saya blender halus dulu.
  4. Tambahkan telur, aduk lagi. (ku mixer dg speed rendah) --> again, mixed manually with hand
  5. Masukkan oatmeal halus, aduk balik hingga rata
  6. Pada olahan ini, saya menambahkan sedikit olive oil karena adonan saya pikir terlalu liat (sok tahu yah :p)
  7. Tuang ke dalam cetakan muffin yg sudah diolesi mentega dan ditaburi sedikit terigu (agar setelah matang mudah dikeluarkan
  8. Kukus kurleb 25 menit hingga matang
Note:
Sepertinya penambahan olive oil membuat kue saya ini moist bangeeettss...overall enaaak kaya buatan Bakery loh, bukan pemula seperti saya...tapi terlalu manissss...so next time saya akan kurangi kadar gulanya..

Hey para pemula seperti sayah....mari dicoba karena tidak sulit lhoo...tanpa mixer dan oven pula... ^_^


--------------------------------------------------------------------------------------

Sedikit catatan setelah melakukan sedikit modifikasi dari resep di atas:
  • Gula saya kurangi takarannya menjadi 100 gr
  • Tambah 2 buah pisang ambon yang sudah sangat matang, lumatkan
  • Tambah sedikit Olive Oil, saya pake takaran 1 tutup botol Filippo Berio
Hasilnya, moist sangat dan coklatnya berrassaaa bangeet...cuma buat saya rasanya masih agak terlalu manis walopun takaran gula sudah dikurangi. Mungkin ini karena penambahan 2 buah pisang ambon matang.

Next saya mau coba penambahan pisang 1 buah dan mengganti gula dengan madu, agar rasa manisnya lebih light.

ini penampakannyaa...



Yuuk mari dicoba...


Cheers,

Banana Brownies Oatmeal

Kembali ke dapur Umi Bintang dan Kayla...

Maapkeun kalo kali ini share resepnya oatmeal lagi...oatmeal lagi...dan kukus lagi..kukus lagi..
Resep kali ini hasil browsing juga dan dapet dari sini.

Kata mom Risna yang memposting resep ini di milis, kue ini boleh buat bayi 1y +, tapi kemarin Umi Kayla ini nakal..karena kasih kue ini ke Kayla yang masih 8m hehehe...

Here goes the recipe:
  • 50 gr quick oatmeal di blender halus
  • 25gr unsalted butter dilelehkan
  • 1 buah pisang (saya pake pisang ambon)
  • 2 butir telur ayam
  • 1 sdt coklat bubuk (saya pake merek Van Houten)
  • keju secukupnya untuk taburan (saya gak pakai)
Caranyaa....
  1. Mixer telur dan pisang,hingga mengembang dan berwarna agak putih.
  2. Masukkan oat halus (msh di mixer,tapi kecepatannya diturunkan)
  3. Masukkan butter, aduk sampai rata. Kemudian tambahkan cokelat bubuk, aduk kembali.
  4. Masukkan adonan pada loyang
  5. Kukus selama 20menit-an
  6. Siap di makan, bisa juga ditambahkan parutan keju diatasnya kue.
Berhubung Mixer punya mama belum dibawa ke rumah, jadilah acara mengocoknya manual aja pake kocokan telur dan tangan...sekalian belajar dan olahraga dikiiiitt... :)

Ini resep pasti jadi dan walaupun tanpa gula garam rasanya enak...kalo untuk orang dewasa yang mau lebih manis tapi tetap sehat, mungkin bisa dipilih pisang yang udah lebih matang atau ditambah madu...

Terima kasih untuk resepnya ya mom Risna di milis Asiforbaby...


Cheers,



Monday 4 March 2013

Oatmeal Cheese Cookies

Setelah melakukan percobaan pertama dan lumayan berhasil dengan kue Oatmeal yg di kukus, kali ini saya penasaran untuk mengolah oatmeal menjadi cookies...pergilah akhirnya saya ke salah satu hypermarket dan beli timbangan, cetakan, dan bahan2 lainnya.

Satu yang gak dibeli adalah oven. Pikir saya, ntar dulu lah....toh ini juga masih percobaan...kalo udah sukses baru deh modal lebih gede hehehe...jadi, pake apa panggangnya? Berhubung yang ada di rumah cuma Happy Call...yaa sekalian nyoba apakah si Happy Call ini bisa untuk panggang cookies atau tidak...hmm...bisa gak yaaah...

Coba googling resepnya, dan akhirnya dapet yang gampang dari sini, dan berikut saya coba tuliskan lagi yaah....
  • Mentega unsalted 120 g (saya pake sisa Orchid Butter yg ada di kulkas 50gr + sisanya pake blue band margarine)
  • Oatmeal blender 75 g (saya pake Quaker's Oat instant yang merah)
  • Pisang 1-2 buah (kl mau lbh manis pake 2 bh) --> dirubah jadi pake Keju Kraft parut (lupa euy berapa banyaknya...sesukanya aja deh...kalo saya pakai agak banyak)
  • Tepung beras putih rosebrand 210 g --> dirubah jadi pake tepung terigu Kunci Biru (yg buat kue)
  • sedikit olive oil (optional)
Caranya:
  • campur semua bahan jadi satu dalam wadah, aduk...(saya aduk pake spatula kayu - well, gak ngaruh mo ngaduk pake apa juga siy...hehehe...)
  • adonan saya kasih sedikiiiiit olive oil karena terlalu liat / keras.
  • cetak adonan
  • Panaskan Happy Call dengan api sedang sekitar 10 menit
  • Masukan adonan yg sudah dicetak
  • Kecilkan api...kalo saya, pemanggangan awal pakai api sedang. Setelah beberapa menit (sekitar 5-7 menit kue dibalik, selanjutnya gunakan api paling kecil. Lama pemanggangan sekita 15-20 menit.
Eeeeh.....Alhamdulillah jadi juga lho...rasanya enaaak...crunchy...dan yang paling membahagiakan adalah Bintang (2.5y) doyaaaan bangeeeettsss....dari mulai itu kue diangkat dari pemanggang, sampe ditata didalam wadah, dia asyiiik banget nyemilin...Happy ^^

Berikut penampakannya saat kue baru dibalik dan masih di dalam Happy Call:




Untuk level pemula (sangat) seperti saya, resep ini recomended banget...stick to the recipe and you'll get delicious cookies :)


Cheers,

 
     
     
     
     

Wednesday 27 February 2013

Solusi bibir kering dan pecah

Pernah ngalamin bibir kering sampai pecah-pecah parah..??
Saya PERNAH....dulu malah SERIING...

2 bulan terkahir saya coba pake Tender Care sebelum mengaplikasikan lipstick atau kapanpun saya merasa perlu. Eh, beneran ajah....sukses...Alhamdulillah bibir jadi gak pernah kering lagihhh...

Dulu pernah pake beberapa produk pelembab bibir (lip balm) dari berbagai merek, dan ternyata yang paling cocok buat saya ya si mungil Tender Care ini. Dari beberapa produk pelembab bibir keluaran Oriflame pun yang paling cocok di saya ya cuma krim multifungsi ini.

Niy dia penampakannya...
Buat saya, produk ini HIGHLY RECOMMENDED ;)

 
 
Tapii....selain perawatan dari luar, jangan lupa perawatan dari dalam lho...banyak minum air putih, makan sayur dan buah. dan kasih asupan vitamin C (kl emang diperlukan). Oya...kalo punya kebiasaan jilat2 bibir, lebih baik dihentikan yah...karena kebiasaan ini bukannya melembabkan bibir, melainkan bikin bibir kering lebih parah...

Hope it helps...




Cheers,

Very Simple Oatmeal Cake

Pagiiii....

Kali ini mau share resep kue yang simpleeee banget...So simple karena berhasil dibuat oleh Saya, ya Saya yang tidak pernah bikin kue sebelumnya...Dapet resepnya dari temen kantor, Ms. Rieza Melani (thx ya jeng...)

Here goes:
  • 4 sdm oatmeal (saya pake Quaker Oat yg merah)
  • 2 sdm terigu (saya pake segitiga biru)
  • 4 sdm madu (sesuai selera aja siy takarannya...tapi berhubung dirumah stok madu lagi kosong, jadi pake selai blueberry ajah)
  • 1 butir telur, kocok
  • Baking powder seujung sendok teh
caranya :
  • siapin kukusan,
  • campur semua bahan jadi satu...aduk..aduk...
  • masukin ke cetakan (saya gak punya cetakan muffin...adanya cuma cetakan alumunium yg siap pake itu)
  • kukus sampai matang (sekitar 15menitan)
  • Jadiiiii.... :D
Oya, sedikit tambahan...karena saya pake cetakan aluminium, agar kue mudah dilepaskan, saya oleskan mentega tipis2 dan ditaburkan sedikit terigu...Jadinya, kue langsung plok, lepas dari cetakan dengan mudah...^^

Niy penampakannya:

Well, emang kurang cantik siy ya...hehehe...next time better...*sambil planning beli cetakan cupcake

Selamat mencoba bagi yang berminat yaaah...


Cheers,





Tuesday 26 February 2013

Pengalaman Menyusui

Kali ini mau share soal pengalaman menyusui ah...secara masih jadi ibu menyusui dengan bayi usia 8m dan dulu pernah mengalami kesulitan menyusui saat anak pertama...

Proses menyusui walau terlihat mudah, ternyata tidak semudah itu sodara-sodara...Menyusui itu butuh pengetahuan dan ketrampilan...Dulu, saat anak mengandung anak pertama, saya hanya mencari tahu dan membaca tentang bagaimana menjalani kehamilan, menghadapi persalinan, dan tentang perkembangan anak. Terkait proses menyusui, saya hanya baca sekilas2 saja, karena pada saat itu saya pikir proses menyusui adalah proses alamiah yang dapat berjalan tanpa hambatan. Pikir saya, kucing saja bisa langsung menyusui anaknya, masa manusia gak bisa.

Ternyata oh ternyata....setelah anak pertama saya lahir, saya dilanda kegalauan dan kesedihan yang luar biasa...ASI saya belum keluar di hari pertama anak saya, Bintang Fatih, lahir...Kegalauan dan kesedihan semakin menjadi saat kondisi Bintang yang berbeda golongan darah (saya O dan Bintang B), mengalami jaundice atau kuning. Jaundice sebenarnya adalah kondisi yang umum terjadi pada bayi baru lahir karena organ hati pada bayi belum dapat mengilangkan bilirubin dari darah dengan cepat. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi Jaundice ini adalah banyak minum ASI, terapi sinar dan terapi sinar matahari.

Sebenarnya ASI dalam bentuk kolostrum sudah mulai keluar, namun dalam jumlah yang masiiih sedikit. Dengan proses belajar menyusui yang luarr biasa melelahkan (punggung & tangan pegaaallllll, serta puting lecet T_T), Bintang pun sudah mulai bisa menghisap di hari kedua dilahirkan. Tapi karena perbedaan golongan darah tadi, kadar bilirubin Bintang naik dengan cepat sehingga harus dilakukan terapi penyinaran. Dokter dan Perawat meminta saya untuk memerah ASI karena Bintang harus terus ditaruh diranjangnya untuk disinar. Saat itu kami tidak dirawat secara rooming in :(
Saya pun mulai usaha memerah dengan kondisi payudara yang mulai bengkak karena proses produksi ASI. Dulu saya pikir proses memerah adalah proses yang mudah dilakukan dan saya pun tidak pernah menyimak dengan benar artikel tentang menyusui dan teknik memerah yang sebenarnya ada di buku, majalah ataupun file kiriman teman. Selama 1 jam, susah payah saya berusaha sampai kulit leceet T_T  namun ternyata hasilnya tidak seperti yang saya bayangkan...hasilnya hanya bisa membasahi pantat botol!

Saya tambah sedih dan makin tidak percaya diri. Kondisi ini semakin memburuk saat salah satu perawat berkata, "ASInya sedikit ya mom" saat saya menyerahkan botol dengan isi beberapa tetes ASI itu kepadanya untuk diminumkan ke Bintang. Uuuuuugghh pengen jitaaak itu perawat rasanya....(padahal Bintang lahir di RS besar lho). Hati saya semakin remuk redam saat orangtua dan perawat menyarankan untuk memberikan susu formula pada Bintang yang belum tiga hari itu, dengan alasan "kasihan, dia kan harus banyak minum".

Ok. Saya menyerah. Tanpa pengetahuan yang cukup dan kondisi lingkungan yang melakukan judgement bahwa saya tidak dapat mencukupi kebutuhan ASI bayi saya, hasil perahan pun semakin sedikit. Well, that's what happenned if u did not have enough knowledge, Res!

Beberapa bulan setelah kelahiran Bintang, saat saya mulai masuk kerja lagi, saya mulai membaca artikel terkait menyusui. Saya baru tahu bahwa:
  • Proses Inisiasi Menyusui Dini (IMD) merupakan salah satu faktor keberhasilan proses menyusui. Saya gak jalanin proses ini saat kelahiran Bintang...
  • Bila ASI belum keluar, bayi dapat tahan sampai dengan 2x24 jam
  • Refleks menghisap bayi akan merangsang tubuh ibu untuk memproduksi ASI dan produksi ASI itu berjalan dengan sistem Supply on Demand. Jadi, semakin banyak disusui akan semakin banyak juga ASI diproduksi.
  • Tindakan massage dan kompres air hangat dapat membantu melancarkan ASI
  • Buang jauh stress, karena hanya akan membuat ASI tidak keluar (just like my case). Dibutuhkan ketenangan dan kepercayaan diri agar proses menyusui berjalan lancar. Untuk itu diperlukan dukungan dari suami, orangtua dan lingkungan terdekat lainnya.
Kalau mau tau lebih banyak, bisa ikutan milis asiforbaby untuk dapet info, dukungan atau tips lainnya seputar menyusui.

Alhamdulillah, walopun Bintang harus campur Sufor, tapi dia masih menikmati ASI sampe usia 1,5 tahun, sampai akhirnya saya hamil calon adenya Bintang ^_^ dan produksi ASI terhenti.

Alhamdulillah saat anak kedua lahir, bekal pengetahuan dan pengalaman sebelumnya membuat proses menyusui berjalan dengan lancar. Walopun si ade harus dirawat di Perina karena mengalami hipoglikemi, saya tetap dapat menyusui. Sempat siy, dokternya bilang kalo Kayla butuh diberikan minum glukosa. Tapi saya kekeuh dengan bilang, "Ok, tapi sebelum dia diberikan minum cairan glukosa ataupun sufor, tolong saya dipanggil. Biarkan anak saya menyusu langsung dulu dengan saya".

Sayapun bolak balik Perina setiap 2 jam untuk menyusui langsung. Setelah si ade ketahuan bilirubinnya tinggi sekali (karena perbedaan gol darah lagi) dan harus terapi sinar tanpa boleh diangkat terlalu sering dan lama, saya semangat memerah setiap 3 jam, dengan durasi memerah selama 1 jam. Praktis waktu saya untuk istirahat hanya 1 jam. Tapi karena dijalani dengan rasa syukur, bahagia, percaya diri dan pasrah menyerahkan seluruh hasilnya kepada Allah (saya hanya bisa berusaha), malah hasilnya membahagiakan.


Di atas ini hasil perahan saat Kayla usia 2 hari. Kelihatan sedikit ya....tapi pada saat itu saya meyakinkan diri bahwa ini sudah cukup banyak untuk konsumsi lambungnya Kayla yang masih mungiil.


Kalau yang di atas ini adalah "penghasilan" di perahan berikutnya (selang beberapa jam). Dengan positive mind dan kepasrahan, insyaAllah dan Alhamdulillah hasilnya lebih baik.


Naah...ini pencapaian saya yang paling pol deh di usia Kayla yang belum seminggu. Foto di atas adalah "penghasilan" di keesokan harinya, saat usia Kayla 3 hari. Oya, selama seminggu setelah melahirkan, saya masih pumping dengan tangan.

Hasil ini jauuuuh beda saat mas Bintang dulu. Perbedaannya ya itu tadi, karena pengetahuan, pengalaman dan pastinya karena berkah Allah Swt. Karena apapun itu, kita harus ingat bahwa ASI adalah karunia dan berkah dari Allah. Ibu hanya bisa berusaha yang terbaik dan untuk hasilnya, serahkan pada Allah karena Allah Maha Tahu.

Alhamdulillah sampai sekarang ade Kayla masih full ASI.

Jadiiii...buat ibu-ibu yang gagal kasih ASI di anak pertama, jadikan pengalaman itu sebagai pelajaran di anak kedua. Berusaha, berdoa dan pasrahkan hasilnya pada Allah. InsyaAllah jadi lebih baik ya bu ibu.... ^_^


Cheers,


Monday 25 February 2013

Ecollagen 3D+ Whitening Resurfacing Exfoliant

  
Ecollagen 3D+ Whitening Resurfacing Exfolliant

Udah sebulanan ini nyoba pakai produk keluaran Oriflame di atas...belinya siy sebetulnya sudah dari beberapa bulan yang lalu. Cuma, memang diri ini emang pemalasaaan...>_< Baru mulai intensif dipake ya sebulanan ini. Seminggu 2x...kadang malem, kadang pagi (sesukanya dan seingetnya aja deeh...).

Ternyataa...hasilnya Alhamdulillah...emang gak bohong deskripsi product di webnya...Kalo pengalaman pribadi siy, bintik coklat di muka mulai menipis...muka keliatannya lebih cerah (bukan putih lho ya....). Saya memang terlahir dengan kulit Sawo Matang (atau kematengan ? hehehe...) dan duluuuu pernah jadi korban stereotype perempuan cantik di iklan yang menggambarkan kesempurnaan perempuan itu kalo kulitnya putih....Kalo inget itu, saya jadi mengasihani diri sendiri...lha dikaruniai kulit coklat kok pengen putih...manalah bisaaa....

Seiring dengan bertambahnya usia, kesadaran saya akan keindahan seorang perempuan pun berubah. Seorang perempuan gak perlu berkulit putih kok untuk cantik. Apapun warna kulitnya, sepanjang kulit kita itu sehat, bersih dan gak kusam rasanya cantik-cantik aja deeeh....apalagiiiiiii kalo kita punya sikap dan sifat yang positif, penting itu! :)

Back to topic....semenjak pake Exfoliant ini, muka rasanya gak kusam lagi. Well, mungkin ini pandangan yang subjektif ya...Tapiiii, suami saya juga comment yang kurang lebih sama...Wuiih, jadi semangat merawat diri kalo beginiiiih....selain untuk diri sendiri, tentunya juga untuk suami tercintaah... ^_^

My First Step

There's always the first time for everything and taking the first step sometimes become the hardest part of all....

This is my first time...
inilah pertama kalinya saya, yang telah memasuki usia 30an, mulai menulis blog...
Well, sebenarnya siy saya sudah pernah menulis blog jaman duluuu...saat kuliah dan Friendster adalah jejaring pertemanan yang lagi hits banget. Tapi ya begitulah...menulis di masa usia remaja akhir (menjelang dewasa muda) dimana tingkat emosi masih labil, isi blog kok malah seperti Diary saja.... >_< *maluuu

Sekarang, di usia yang sudah berkepala 3 ini dan buntut (a.k.a anak) udah 2, kembali mencoba menulis blog. Tujuannya? sharing...yup, just sharing...berharapnya siy bisa berbagi segala yang positif sifatnya ya...makanya dipilih nama positivemindsmom untuk blog ini...

Kalopun dirasa kurang bermanfaat untuk orang banyak, at least ini bisa jadi wadah untuk saya mengeksplore kemampuan saya menulis...Hitung-hitung buat kenang-kenangan kedua anakku nanti...biar mereka tahu, ibunya ini pernah berusaha menulis...

Well, here goes my first step...
My first writting...


Cheers,