Kali ini mau share soal pengalaman menyusui ah...secara masih jadi ibu menyusui dengan bayi usia 8m dan dulu pernah mengalami kesulitan menyusui saat anak pertama...
Proses menyusui walau terlihat mudah, ternyata tidak semudah itu sodara-sodara...Menyusui itu butuh pengetahuan dan ketrampilan...Dulu, saat anak mengandung anak pertama, saya hanya mencari tahu dan membaca tentang bagaimana menjalani kehamilan, menghadapi persalinan, dan tentang perkembangan anak. Terkait proses menyusui, saya hanya baca sekilas2 saja, karena pada saat itu saya pikir proses menyusui adalah proses alamiah yang dapat berjalan tanpa hambatan. Pikir saya, kucing saja bisa langsung menyusui anaknya, masa manusia gak bisa.
Ternyata oh ternyata....setelah anak pertama saya lahir, saya dilanda kegalauan dan kesedihan yang luar biasa...ASI saya belum keluar di hari pertama anak saya, Bintang Fatih, lahir...Kegalauan dan kesedihan semakin menjadi saat kondisi Bintang yang berbeda golongan darah (saya O dan Bintang B), mengalami jaundice atau kuning. Jaundice sebenarnya adalah kondisi yang umum terjadi pada bayi baru lahir karena organ hati pada bayi belum dapat mengilangkan bilirubin dari darah dengan cepat. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi Jaundice ini adalah banyak minum ASI, terapi sinar dan terapi sinar matahari.
Sebenarnya ASI dalam bentuk kolostrum sudah mulai keluar, namun dalam jumlah yang masiiih sedikit. Dengan proses belajar menyusui yang luarr biasa melelahkan (punggung & tangan pegaaallllll, serta puting lecet T_T), Bintang pun sudah mulai bisa menghisap di hari kedua dilahirkan. Tapi karena perbedaan golongan darah tadi, kadar bilirubin Bintang naik dengan cepat sehingga harus dilakukan terapi penyinaran. Dokter dan Perawat meminta saya untuk memerah ASI karena Bintang harus terus ditaruh diranjangnya untuk disinar. Saat itu kami tidak dirawat secara rooming in :(
Saya pun mulai usaha memerah dengan kondisi payudara yang mulai bengkak karena proses produksi ASI. Dulu saya pikir proses memerah adalah proses yang mudah dilakukan dan saya pun tidak pernah menyimak dengan benar artikel tentang menyusui dan teknik memerah yang sebenarnya ada di buku, majalah ataupun file kiriman teman. Selama 1 jam, susah payah saya berusaha sampai kulit leceet T_T namun ternyata hasilnya tidak seperti yang saya bayangkan...hasilnya hanya bisa membasahi pantat botol!
Saya tambah sedih dan makin tidak percaya diri. Kondisi ini semakin memburuk saat salah satu perawat berkata, "ASInya sedikit ya mom" saat saya menyerahkan botol dengan isi beberapa tetes ASI itu kepadanya untuk diminumkan ke Bintang. Uuuuuugghh pengen jitaaak itu perawat rasanya....(padahal Bintang lahir di RS besar lho). Hati saya semakin remuk redam saat orangtua dan perawat menyarankan untuk memberikan susu formula pada Bintang yang belum tiga hari itu, dengan alasan "kasihan, dia kan harus banyak minum".
Ok. Saya menyerah. Tanpa pengetahuan yang cukup dan kondisi lingkungan yang melakukan judgement bahwa saya tidak dapat mencukupi kebutuhan ASI bayi saya, hasil perahan pun semakin sedikit. Well, that's what happenned if u did not have enough knowledge, Res!
Beberapa bulan setelah kelahiran Bintang, saat saya mulai masuk kerja lagi, saya mulai membaca artikel terkait menyusui. Saya baru tahu bahwa:
- Proses Inisiasi Menyusui Dini (IMD) merupakan salah satu faktor keberhasilan proses menyusui. Saya gak jalanin proses ini saat kelahiran Bintang...
- Bila ASI belum keluar, bayi dapat tahan sampai dengan 2x24 jam
- Refleks menghisap bayi akan merangsang tubuh ibu untuk memproduksi ASI dan produksi ASI itu berjalan dengan sistem Supply on Demand. Jadi, semakin banyak disusui akan semakin banyak juga ASI diproduksi.
- Tindakan massage dan kompres air hangat dapat membantu melancarkan ASI
- Buang jauh stress, karena hanya akan membuat ASI tidak keluar (just like my case). Dibutuhkan ketenangan dan kepercayaan diri agar proses menyusui berjalan lancar. Untuk itu diperlukan dukungan dari suami, orangtua dan lingkungan terdekat lainnya.
Kalau mau tau lebih banyak, bisa ikutan milis
asiforbaby untuk dapet info, dukungan atau tips lainnya seputar menyusui.
Alhamdulillah, walopun Bintang harus campur Sufor, tapi dia masih menikmati ASI sampe usia 1,5 tahun, sampai akhirnya saya hamil calon adenya Bintang ^_^ dan produksi ASI terhenti.
Alhamdulillah saat anak kedua lahir, bekal pengetahuan dan pengalaman sebelumnya membuat proses menyusui berjalan dengan lancar. Walopun si ade harus dirawat di Perina karena mengalami hipoglikemi, saya tetap dapat menyusui. Sempat siy, dokternya bilang kalo Kayla butuh diberikan minum glukosa. Tapi saya kekeuh dengan bilang, "Ok, tapi sebelum dia diberikan minum cairan glukosa ataupun sufor, tolong saya dipanggil. Biarkan anak saya menyusu langsung dulu dengan saya".
Sayapun bolak balik Perina setiap 2 jam untuk menyusui langsung. Setelah si ade ketahuan bilirubinnya tinggi sekali (karena perbedaan gol darah lagi) dan harus terapi sinar tanpa boleh diangkat terlalu sering dan lama, saya semangat memerah setiap 3 jam, dengan durasi memerah selama 1 jam. Praktis waktu saya untuk istirahat hanya 1 jam. Tapi karena dijalani dengan rasa syukur, bahagia, percaya diri dan pasrah menyerahkan seluruh hasilnya kepada Allah (saya hanya bisa berusaha), malah hasilnya membahagiakan.
Di atas ini hasil perahan saat Kayla usia 2 hari. Kelihatan sedikit ya....tapi pada saat itu saya meyakinkan diri bahwa ini sudah cukup banyak untuk konsumsi lambungnya Kayla yang masih mungiil.
Kalau yang di atas ini adalah "penghasilan" di perahan berikutnya (selang beberapa jam). Dengan positive mind dan kepasrahan, insyaAllah dan Alhamdulillah hasilnya lebih baik.
Naah...ini pencapaian saya yang paling pol deh di usia Kayla yang belum seminggu. Foto di atas adalah "penghasilan" di keesokan harinya, saat usia Kayla 3 hari. Oya, selama seminggu setelah melahirkan, saya masih pumping dengan tangan.
Hasil ini jauuuuh beda saat mas Bintang dulu. Perbedaannya ya itu tadi, karena pengetahuan, pengalaman dan pastinya karena berkah Allah Swt. Karena apapun itu, kita harus ingat bahwa ASI adalah karunia dan berkah dari Allah. Ibu hanya bisa berusaha yang terbaik dan untuk hasilnya, serahkan pada Allah karena Allah Maha Tahu.
Alhamdulillah sampai sekarang ade Kayla masih full ASI.
Jadiiii...buat ibu-ibu yang gagal kasih ASI di anak pertama, jadikan pengalaman itu sebagai pelajaran di anak kedua. Berusaha, berdoa dan pasrahkan hasilnya pada Allah. InsyaAllah jadi lebih baik ya bu ibu.... ^_^
Cheers,